Interior – Dalam hal interior desain, Indonesia mesti belajar banyak dengan negara tetangga, Singapura. Di tahun 2016 ini, World Design Rankings (WDR) mencatat Singapura menduduki peringkat ke-15 sebagai negara yang meraih penghargaan internasional dalam hal jumlah karya desain. Sedangkan Indonesia menempati peringkat 59 dunia.
Itu artinya, Indonesia masih perlu banyak belajar dari Singapura mengenai desain. Begitupula dengan ilmu turunannya, desain interior dan arsitektur. Majunya perkembangan interior desain di negeri patung Singa ini berjalan seiring dengan pesatnya pembangunan kota di Singapura.
Salah seorang desainer interior ternama dari Singapura, membuka peluangkerja magang di perusahaan interior desain miliknya ETHOSpace, Pte, Ltd guna menggali potensi para interior muda Indonesia. Sebagai Juri kompetisi bergengsi Asia Young Designer Award, David Tay memberikan kesempatan kepada para pemenang kompetisi tersebut.
David Tay adalah salah satu desainer interior ternama dari Singapura yang telah 40 tahun berkarya. Deretan panjang karya-karya Tay tidak hanya dapat disaksikan di Singapura tetapi juga di Indonesia, India, Hongkong hingga Timur Tengah.
“Tiap tahun sejak 2012, kami memiliki peserta magang yang direkrut dari 5 besar terbaik dari 300 individu yang terpilih dalam kompetisi Asia Young Designer Award,” ujar desainer interior Hotel Omni Batavia ini. Ia mengamati secara langsung potensi-potensi muda bidang desain interior dari Indonesia.
Tahun ini, E&U hadir di Jakarta sebagai perpanjangan tangan David Tay. E&U adalah anak perusahaan ETHOSpace yang fokus pada kebutuhan desain interior di Indonesia. Tim desainer E&U terdiri dari talenta-talenta mudadari dalam negeri sendiri. Beberapa diantaranya merupakan pemenang ajang Asia Young Designer Award.
“Kami bangga bahwa generasi milenial yang dimiliki Indonesia ini mendapatkan mentoring langsung oleh ahlinya yaitu Mr Tay, sehingga siap bersaing menghadapi pasar internasional,” jelas Anoop Vaswani, Director E&U.